Hari Bumi tahun lalu tepatnya 22 April 2019 cukup meriah. Sekolah-sekolah, perguruan tinggi, perkantoran, dan masyarakat mengadakan acara-acara yang beragam. Ada yang menanam tanaman, membuat mural lingkungan, memunguti sampah, bersih-bersih pantai, bagi-bagi bibit tanaman dan masih banyak lagi. Bahkan mahasiswa Mapala se Jabodetabek membawa bendera merah putih raksasa di kawasan Hotel Indonesia Jakarta (Jawapos.com 22 April 2019). Sejak pandemi Covid 19 muncul, sekolah-sekolah diliburkan bahkan dimungkinkan sampai dengan akhir Mei 2020. Karena itu acara-acara dalam rangka peringatan hari Bumi 22 April 2020 tidak bisa diselenggarakan seperti tahun lalu. Padahal kegiatan itu sangat bermanfaat untuk menyadarkan kita, khususnya peserta didik agar menjadi manusia yang menjaga dan merawat bumi ini. Agar bumi tetap indah dan nyaman untuk ditinggali. Di tengah-tengah pandemi Covid 19 dan dalam rangka memperingati hari Bumi 2020, SMPN 2 SURABAYA meluncurkan program SAJISATANCAB ( Satu Jiwa Satu Tanaman Cabe ). Mulai 22 April 2020 siswa diminta menanam tanaman cabe rawit di rumah masing-masing. Cabe rawit yang ditanam kira-kira baru mempunyai 5 daun. Selanjutnya siswa harus merawat tanaman tersebut dengan memperhatikan pedoman perawatan tanaman cabe rawit yang sudah dikirim lewat HP nya masing-masing. Siswa harus selalu memperhatikan perkembangan cabenya dan mengambil langkah-langkah untuk menyelamatkannya bila ada serangan hama. Kegiatan tersebut dicatat di kertas dan dilaporkan melalui aplikasi Google Drive yang sudah disiapkan linknya oleh sekolah. Laporan ke link dilakukan setiap hari Minggu. Hal-hal yang dilaporkan antara lain: jumlah daun, jumlah bunga, jumlah bunga, penyiraman, pemupukan, serangan hama, dan pemanenan. Ketika usia cabe rawit 3 bulan ( mudah-mudahan pandemi Covid 19 sudah berakhir ), siswa membawa tanaman cabe rawitnya ke sekolah untuk diadakan panen raya. Dari seribuan siswa diperkirkan ada sembilan ratusan tanaman cabe rawit yang siap dipanen perdana. Saat panen raya bisa dijadikan sarana edukasi agar siswa peduli terhadap kondisi bumi yang ditinggali. Semoga kegiatan ini dapat membawa dampak yang cukup besar kepada para siswa yang merupakan pewaris bumi ini, untuk selalu berpikir dan bertindak dalam menyelamatkan bumi ini.