Persiapan lomba Peneliti Belia yang tiap tahun diadakan oleh Dinas Pendidikan Kota Surabaya, tentu juga menjadi agenda tahunan bagi Spenfora. Tapi, jelas berbeda suasana lomba yang ramai dari tahun-ketahun waktu itu. Kegiatan bimbingan penelitian yang dilakukan setiap minggu kini, segalanya beralih menjadi online. Tapi, para pendidik Spenfora tak mau kalah dengan Corona yg semakin hari semakin merebut segalanya. Tapi harus bisa, harus semangat, seperti semangat alumni yang menyayangkan jika penelitian ini akan redup. Muhammad Jawad Ali Akbar, adalah alumni Spenfora tahun 2020 yang mampu merebut juara harapan terbaik lomba peneliti belia tingkat Kota Surabaya dengan penelitiannya yang berjudul "Sepatu Ajaib untuk Tunanetra", juga perebut medali Prungu pada lomba peneliti belia yang diselenggarakan oleh ISIF di Bali tingkat Internasional. Bersaing dengan negara tetangga seperti Thailand, Malaysia, dan Singapura. Jawad dan 3 kelompok Spenfora lainnya menjadi perwakilan Indonesia sebagai tuan rumah. Pengalamannya menjadi seorang peneliti membuatnya terus ketagihan mengikuti segala ajang lomba penelitian, dibimbing guru penelitian dari universitas UWK. Tentu membuatnya tak patah semangat, ia harus bisa menjadi sang juara. Ia mempunyai banyak mimpi selain membahagiakan kedua orang tua dan bapak/ibu guru disekolah. terbeait keinginan untuk merasakan naik pesawat. "Kapan ya saya bisa naik pesawat?". Katanya saat itu. Terlahir dari keluarga sederhana, tentu memiliki banyak pemikiran untuk menyeimbangkan segala keinginan. Ia terus memanfaatkan segala fasilitas yang diberi kedua orang tua, fasilitas sekolah, juga berani dalam bertanya dan mengambil keputusan. Ia selalu melakukan kegiatan sharing kepada bapak/ibu guru ketika jam pulang sekolah hanya untuk berdiskusi ringan dan meminta diajari membuat proposal yang akan diberikan kepada perusahaan untuk membantunya secara finansial. "Hanya dengan itu, belajar membuat proposal dari Bu Ninis dan bu Shofy saya tebar semua proposal penelitian saya besertaa rincian biaya. Supaya bisa meringankan biaya yang tidak murah untuk membeli peralatan ini. Alhamdulillah semua bisa terwujudkan sesuai ekspetasi. meski tenaga, pikiran telah terkuras. Intinya, kita harus MAU untuk MAJU, juga harus belajar Bahasa Inggris karena Bahasa Inggris itu perlu. " Pungkasnya dalam memberikan semangat kepada adik kelas 7 dan 8 supaya penelitian ini tidak terputus sampai didirinya. Agenda zoom yang berlangsung siang tadi (24/09) berlangsung cukup hikmat. Ia Memberikan penjelasan materi penelitian, juga motivasi semangat untuk menjadi seorang peneliti yang bisa merebut segala mimpi. Tak juga itu, ia menjelaskan kepada adik kelasnya bahwa dengan menjadi seorang juara kita bisa diterima oleh masyarakat. Seperti ia melontarkan bahwa ia masuk SMA Favorit dengan menggunakan Piagam yang diraih yaitu jalur prestasi. Ia berharap, almamaternya tetap Jaya dalam mencetak pribadi yang bermental tangguh dan Juara yang dibanggakan semua orang. Acara zoom siang tadi ditutup oleh pembentukan pembimbing setiap kelas untuk disaring dan siap mengikuti bimbingan dalam mengikuti ajang lomba pada tahun ini. #spenfora.